Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu... Sebelum nantinya Tuhan tidak memberikan kesempatan untukku, untuk mengungkapkan perasaanku. Ada hal yang selama ini menggangguku. Ada sesuatu yang aku sukai dari dirimu. Rambutmu, matamu, hidungmu, bibirmu, wajahmu, sikapmu, dirimu, aku menyukai segala hal yang ada padamu. Kenapa kamu begitu indah? Apa yang harus aku ungkapkan lagi? Tapi aku sungguh menyukaimu. Bukan hanya sekedar suka lalu hilang, tetapi sepertinya aku menyukaimu dan sebentar lagi akan mencintaimu. Bagaimana ini? Apa kamu bisa menerima kenyataan yang sekarang aku hadapi? Jangan menyalahkanku! Salahkan saja dirimu, kenapa semua hal yang ada padamu begitu nyaris sempurna untukku? Kenapa dirimu begitu indah untukku? Jelaskan padaku, kenapa sifatmu nyaris tak bercela? Coba kau jelaskan padaku! Agar aku bisa mencari dimana letak kesalahanku karena menyukaimu. Sudahlah, kamu tidak perlu membalas perkataanku yang sedikit tidak masuk akal. Jangan tanya pula kenapa aku bisa tidak masuk akal untuk kamu? Karena aku pun tidak mengerti, aku pun tidak dapat memikirkan perasaanku, karena yang aku pikirkan hanya kamu saja. Sungguh... aku berkata yang sesungguhnya. Aku menyukaimu. Dan kenapa kamu harus banyak pertanyaan? Bukankah aku tidak menuntutmu untuk balik menyukaiku, untuk menjawab pertanyaanku, untuk memberikan pertanyaan padaku??? Sungguh aku tidak mengharapkan itu semua. Aku hanya ingin berbicara dan memberitahumu tentang perasaan sukaku ini yang sebentar lagi akan berubah menjadi sayang jika kamu berkenan. Tapi aku tidak memaksa. Sungguh aku tidak memaksa, karena aku hanya menyatakan bukan memerintahkan kamu untuk menyukaiku. Kamu mengetahui perasaanku saja aku sangat bahagia, namun jika kamu berkenan menyukaiku aku akan lebih bahagia lagi. Terimakasih untuk ingin mendengarkan aku berbicara, untuk bersedia mengetahui hal ini, terimakasih jika kamu merasa senang karena mengetahui hal ini, terimakasih jika kamu tersenyum atas hal yang aku beritahu ini. Namun jika tidak, aku pun akan berterimakasih atas kejujuranmu, atas ketidaksenanganmu, karena aku hanya ingin memberitahu bukan untuk memaksamu menyukaiku ataupun senang akanku. Sekarang aku akan pulang ke rumahku dan memikirkanmu lagi lalu aku akan berdo’a semoga suatu hari nanti kamu akan memberitahuku mengenai sesuatu hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar